Menggali Ide Cerita, Sulitkah?- Ide cerita bisa anda jumpai di mana saja.
Namun, anda harus tahu bagaimana cara menangkap sinyal-sinyal keberadaan ide
tersebut. Mungkin tips kali ini bisa membantu anda dalam menangkap sebuah ide.
Ide itu apa sih?
Ide adalah sesuatu yang kerap
dijadikan kambing hitam bagi mereka yang enggan untuk menulis. Atas nama alasan
“karena tak ada ide” niat menulis tak kunjung terealisasi. Pada akhirnya,
sebagian orang yang sulit menangkap ide tersebut
sampai menghindar, pergi dari niatnya di
awal dan tak ingin menulis lagi. Ada juga yang gampang menemukan ide cerita
bagus, tetapi sulit menuangkannya ke dalam kalimat. pada intinya, mereka tidak
merasakan pintu pikiran untuk menciptakan tulisan.
Beruntunglah orang-orang yang
peka menangkap getaran ide cerita dan mampu menciptakan kegelisahannya ke dalam
cerita. Mereka bisa memposisikan diri
sebagai si penangkap dan pengolah ide. Bahkan orang-orang yang seperti ini mendambakan
waktu menjadi 48 jam dalam sehari agar bisa menuangkan semua ide-ide
briliannya. Pertanyaanya, mampukakah anda menangkap ide? Bagaimana ketika ide
itu datang secara tiba-tiba? Apakah anda bisa menerapkannya ke dalam tulisan?
Ada beberapa tips yang ingin saya
sampaikan di bawah ini.
1.
Tajamkan
rasa!
sumber: pinterest.
Ada petuah
yang sangat dahsyat dan berpengaruh di ranah penulisan. Sertakan hati dalam
menyerap apa pun. Seorang penulis yang berhasil biasanya memiliki tingkat
kepekaan yang tinggi terhadap getaran yang terjadi di sekelilingnya. Ia bisa
menangkap kesedihan dan kehilangan yang menakutkan ketika melihat seorang anak
kecil yang meraung di pasar karena kehilangan jejak ibunya. Ia juga bisa
merasakan kebahagiaan seorang pemulung yang mendapatkan hadiah dari si Dermawan.
Emosinya seolah sesuatu yang sangat aktif dalam mengeluarkan respon terhadap
hal apapun yang ia lihat.
Pada dasarnya,
hati adalah penangkap sinyal alamiah dari gejolak rasa yang terlihat di
sekitarnya. Bahkan dengan mental yang dramatis-romantis, seorang penyergap ide
bisa mengembangkan apa yang ia lihat menjadi bayangan filmis yang luar biasa. Semakin
peka merasakan, semakin mudah meraba berbagai warna emosi yang datang
menghampiri, dengan begitu anda tak merasa kesulitan lagi ketika sinyal ide cerita telah datang.
2.
Mengemudikan
kepekaan
sumber: pinterest.
Anda telah menyadari betapa
pentingnya kepekaan. Sebagian dari anda mungkin tahu betapa banyak rasa yang menggugah
emosi yang terjadi di sekeliling anda dan tak dimanfaatkan sebagai bekal untuk
mengasah kepekaan.
Dalam menulis cerita, anda tak
perlu memaksakan diri untuk mengarah pada sesuatu yang amat jauh dari jangkauan
kepekaan hati. Bukan berarti saya meremehkan kemampuan seseorang. Namun, sebuah
tulisan baik biasanya lahir dari kejujuran minat dan pengetahuan dari si
penulisnya. Orang bisa membedakan mana novel berbau sains yang dibuat oleh
penulis yang betul-betul mengerti seluk beluknya dan mana yang dibuat oleh
penulis yang memaksakan diri menjejalkan istilah-istilah sains tanpa mengerti
maknanya.
Anda sebenarnya sangat mengenal
diri anda sendiri. Tak perlu bertanya pada diri sendiri, seberapa peka rasa
yang anda punya, karena manusia paling sulit untuk jujur terhadap diri sendiri.
Ini bukan sebuah masalah. Luangkan saja waktu untuk meneropong ke arah mana
kepekaan anda hendak diasah. Tanpa disadari sebetulnya anda telah memilah
hal-hal yang sangat menarik perhatian dan menguras benak anda sendiri dalam
kehidupan sehari-hari. Apa yang paling sering anda pikirkan, anda perhatikan,
dan anda olah dalam hati, di sanalah objek kepekaan anda.
3.
Dari ide
menuju bangun cerita
sumber: pinterest.
Kenapa, ya, tak ada getaran menciptakan gambaran ide cerita yang jelas? Padahal rasa telah ada, kepekaan juga sudah didapatkan.
Banyak dari anda tidak menyadari bahwa sumber ide yang kaya
untuk menulis cerita berasal dari diri sendiri. Diri sendiri? Ya! Coba bayangkan
telah berapa puluh tahun mengarungi kehidupan dan berapa banyak pengalaman
batin yang telah anda dapatkan. Mulai dari masa kecil, remaja, dewasa, saat
berkeluarga, saat bersama teman, sanak saudara, sahabat, bahkan berseteru. Detik
ini juga anda pasti menyadari betapa banyaknya cerita yang telah anda alami,
kan?
Setiap penulis pemula banyak yang
menerapkan jejak ini, walau tidak semua dari mereka memiliki perjalanan hidup
yang kaya akan jatuh-bangunnya emosi. Masalahnya, sampai kapan metode ini bisa
diterapkan. Sampai kapan anda akan menguras cerita dari diri sendiri? Lama-lama
pasti anda kehabisan bahan. Mau tidak mau, anda harus menoleh dan mengamati
lingkungan di sekitar. Anda bisa memperluas wawasan dari intens berkomunikasi
dengan orang-orang dan disitu anda bisa menelaah kisah orang tersebut. Otomatis
anda semakin kaya perbendaharaan dalam mengamati kehidupan seseorang. Semakin lapang
gerak anda untuk menulis cerita.
Bagaimana sudah bisa menulis ide cerita, kan? Ayo anda aplikasikan mulai sekarang!
MasyaAllah , bermanfaat. Semangatπ
ReplyDeleteSangat bermanfaat, izin share.
ReplyDeleteMembantu sekali kak tips dan triknya ππ
ReplyDeleteKereen kak, dapat ilmu baru akuu
ReplyDeleteWaaahhhh sangat bermanfaat, πππ request dong, artikel tentang puisi hehehe
ReplyDeleteSiap
DeleteTulisan mba miyuki selalu keren..
DeleteMasyaAllah, sangat bermanfaat dan menginspirasi... Semangat terus Kkπ
ReplyDeleteBagus tulisannya kak... Lanjutkan semangat terus kak..
ReplyDeleteManfaat banget kak.. Makasih kakak. . Terus berkarya..
ReplyDeleteKerenn
ReplyDeleteSangat membantu ��
ReplyDeleteMantap...
ReplyDeleteDaebaakk, wahh mayan nih diterapin ke manusia manusia macem aku wkwkwkkkkk
ReplyDeleteSukses selalu kak
Waah mantap nih artikelnya.. untuk menangkap ide kita harus lebih peka terhadap sekitar dan memanfaat hati juga pancaindra kita.. :)
ReplyDeleteSukses terus yaa untuk tulisan-tulisannya.. :)
Adikku tambah ciamik. Teruslah mengasah diri untuk menjadi inspirasi Indonesia.
ReplyDeleteKuatkan lagi data orisinil dan otentik sebagai bahan penguat analisa. Perbanyak literatur untuk memperkaya diksi dan kosakata.
Kamu pasti bisa jadi penulis handal
Terima kasih Pakde. Siap dan doakan saya mampu berkarya dan tetap rendah hati ke sesama :)
DeleteBagus, oiya maksud kalimat ini apa ya, "manusia paling sulit untuk jujur terhadap diri sendiri"?
ReplyDelete